Sabtu, Oktober 10, 2009

Keimanan

1.Apa yang menyebabkan seseorang acuh tak acuh terhadap agama?
2.Bagaimana menjadikan iman sebagai sumber inspirasi dalam hidup kita?
3.Sejauhmana berpindah agama dapat di benarkan dan bagaimana sebaiknya sikap kita terhadap orang yang berpindah agama atau pilihan sendiri?
Jawab :
1.    Seseorang menjadi acuh dan tak acuh kepada agamanya umumnya dikarenakan kurangnya keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki pribadi mereka masing-masing. Ketika seseorang mengimani agamanya dan tuhannya mereka tentunya akan mempercayai akan adanya tuhan dan adanya kehidupan selain dunia. Dengan keimanan kepada agamanya seseorang dapat memperbaiki sikapnya dan perilakunya dalam beragama maupun dalam masyarakat. Dengan mengimani agama dan tuhannya, tentunya pribadi tersebut akan menjalani perintah-perintah agamanya dan senantiasa menjauhi larangan-larangan tuhannya
2.    Kita dapat menjadikan iman sebagai sumber inspirasi dalam hidup kita dengan cara menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan dan tuntutan agama. Dengan menjadikan iman dan kepercayaan dalam hidup kita, kita terdorong untuk melaksanakan perbuatan yang baik dan disarankan oleh agama dan disukai oleh tuhan. Iman sebagai inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari dapat membuat keadaan hati senantiasa tenang karena telah sesuai dengan keimanan dan kepercayaan.
3.    Pindah agama dapat dibenarkan ketika seseorang pindah kepada agama lain dengan dasar bahwa seseorang tersebut telah mempercayai dan mengimani dengan sungguh-sungguh atas kebenaran dan adanya tuhan yang membuat mereka yakin bahwa agama tersebut adalah jalan dan tujuan hidupnya. Kepercayaan  dan keimanan tersebut kendaknya bukan dari pengaruh orang lain ataupun hasutan-hasutan. Karena hanya dengan keimanan yang sesunguhnya agar seorang pribadi dapat menjalankan agamanya karena keyakinan dan ketguhan hatinya. Sikap kita dalam memperlakukan orang yang berpindah agama atau memiliki pilihannya sendiri adalah menghormati akan kepercayaan mereka. Kita sepatutnya bertoleransi dan menghargai atas keimanan mereka terhadap agama dan tuhannya. Sudah selayaknya kita memperlakukan mereka seperti orang-orang pada umumnya. Karena sebuah perbedaan keyakinan dan kepercayaan tidak membuat seorang manusia berbeda dengan yang  lain secara derajat.
1.Apa yang menyebabkan seseorang acuh tak acuh terhadap agama?
2.Bagaimana menjadikan iman sebagai sumber inspirasi dalam hidup kita?
3.Sejauhmana berpindah agama dapat di benarkan dan bagaimana sebaiknya sikap kita terhadap orang yang berpindah agama atau pilihan sendiri?
Jawab :
1.    Seseorang menjadi acuh dan tak acuh kepada agamanya umumnya dikarenakan kurangnya keimanan dan ketaqwaan yang dimiliki pribadi mereka masing-masing. Ketika seseorang mengimani agamanya dan tuhannya mereka tentunya akan mempercayai akan adanya tuhan dan adanya kehidupan selain dunia. Dengan keimanan kepada agamanya seseorang dapat memperbaiki sikapnya dan perilakunya dalam beragama maupun dalam masyarakat. Dengan mengimani agama dan tuhannya, tentunya pribadi tersebut akan menjalani perintah-perintah agamanya dan senantiasa menjauhi larangan-larangan tuhannya
2.    Kita dapat menjadikan iman sebagai sumber inspirasi dalam hidup kita dengan cara menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan dan tuntutan agama. Dengan menjadikan iman dan kepercayaan dalam hidup kita, kita terdorong untuk melaksanakan perbuatan yang baik dan disarankan oleh agama dan disukai oleh tuhan. Iman sebagai inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari dapat membuat keadaan hati senantiasa tenang karena telah sesuai dengan keimanan dan kepercayaan.
3.    Pindah agama dapat dibenarkan ketika seseorang pindah kepada agama lain dengan dasar bahwa seseorang tersebut telah mempercayai dan mengimani dengan sungguh-sungguh atas kebenaran dan adanya tuhan yang membuat mereka yakin bahwa agama tersebut adalah jalan dan tujuan hidupnya. Kepercayaan  dan keimanan tersebut kendaknya bukan dari pengaruh orang lain ataupun hasutan-hasutan. Karena hanya dengan keimanan yang sesunguhnya agar seorang pribadi dapat menjalankan agamanya karena keyakinan dan ketguhan hatinya. Sikap kita dalam memperlakukan orang yang berpindah agama atau memiliki pilihannya sendiri adalah menghormati akan kepercayaan mereka. Kita sepatutnya bertoleransi dan menghargai atas keimanan mereka terhadap agama dan tuhannya. Sudah selayaknya kita memperlakukan mereka seperti orang-orang pada umumnya. Karena sebuah perbedaan keyakinan dan kepercayaan tidak membuat seorang manusia berbeda dengan yang  lain secara derajat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar